Rabu, 25 Mei 2016

MANAJEMEN SARANA PRASARANA

Dengan banyaknya kebutuhan sarana dan prasarana, maka pengelolaan yang baik, efisien dan efektif mutlak diperlukan. Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana kantor adalah agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi maupun teknis opersional dapat dijalankan dengan baik dan efisien. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan, yaitu:

1)      Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan menyediakan sarana dan prasarana (perbekalan) untuk menunjang pelaksanaan tugas. Pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi tersebut dengan menggunakan prosedur yang berlaku diorganisasi tersebut. Perencanan perlu dilakukan sebelum melakukan pengadaan yang bertujuan untuk mengetahui dengan tepat manfaat dan juga biaya yang akan dikeluarkan.

2)      Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk menampung hasil pengadaan barang/bahan kantor, baik berasal dari pembelian, instansi lain atau yang diperoleh dari bantuan. Tujuan penyimpanan barang/bahan kantor antara lain:
a.       Agar barang tidak cepat rusak
b.      Agar tidak terjadi kehilangan barang
c.       Agar tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari
d.      Memudahkan dalam pengawasan
e.       Memudahkan dalam analisis barang

3)      Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor antara lain:
a.       Agar barang tidak mudah rusak karena hama atu suhu/cuaca
b.      Agar barang tidak mudah hilang
c.       Agar barang tidak kadaluarsa
d.      Agar barang tidak mudah susut
e.       Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan barsih.

4)      Penginventarisasian
Inventarisasi adalah semua kegiatan dan usaha untuk mmperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Inventarisasi yang dilakukan disetiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama, tujuannya yaitu:
a.       Agar peralatan tidak mudah hilang
b.      Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan
c.       Memudahkan dalam pengecekan barang
d.      Memudahkan dalam pengawasan
e.       Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.

Untuk memudahkanbinventarisasi diperlukan buku-buku atau format pencatatan. Bentuk atau format buku tersebut berbeda setiap organisasi. Berikut ini beberapa contoh buku inventarisasi barang:
A.    Buku induk barang inventaris

Buku induk barang inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah/pernah dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yagn tidak habis pakai. Perhatikan buku induk barang inventaris berikut:

BUKU INDUK BARANG INVENTARIS

No urut
Tgl. Pembuatan
Kode barang
Nama barang
Kel. Barang (merk & ukuran)
Jumlah
Nama satuan
Tahun pembuatan
Asal barang
Kelengkapan dok. & tgl penyerahan barang
Keadan barang
Harga
Ket.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

















B.    Buku golongan barang inventaris
Buku golongan barang inventaris adlaah buku pembantu yang digunakan untuk mencatat barang-barang inventaris menurut golongan yang teleh ditentukan. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai. Perhatikan buku golongan barang inventaris berikut

BUKU GOLONGAN BARANG INVENTARIS
No urut
No. Urut buku induk
Kode barang
Nama barang
Kel. Barang (merk & ukuran)
Jmlh
Nama satuan
Tahun bembuatan
Keadaan barang
Harga
Lokasi
Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

















C.     Buku catatan barang non inventaris
Buku catatan barang non inventaris adalah buku yagn digunakan untuk mencatat semua barang non inventaris (barang yang belum diketahui statusnya) yang dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai. Perhatikan buku cataan barang non inventaris berikut:

BUKU CATATAN BARANG NON INVENTARIS
No urut
Nama brng
No. Kartu stock
Kel. Barang (merk & ukuran)
Jml
Nama satuan
Tahun pembuatan
Asal brng
Kelengkapan dok. & tgl penyerahan barang
Keadaan barang
harga
Ket.
Satuan
Jml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

















5)      Penggunaan/Pemanfaatan sarana dan prasarana
Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan harus dirujukan semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan , baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakan semua perlengkapan secara hemat dan hati-hati sehingga perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak atau hilang.

6)      Penghapusan
Penghapusan ialah kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang. Tujuan penghapusan sarana dan prasarana adalah:
a.       Mencegah atau sekkurang-kuranngya membatasi kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk dan tidak dapat digunakan lagi.
b.      Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris
c.       Membabaskan ruangan dari penumpukan barnag-barang yang tidak digunakan lagi.
d.      Membebaskan barang dari tanggungjawab pengurus kerja.

Adapun syarat-syarat sarana dan prasarana yang dapat dihapuskan.
a.       Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat dipebaiki dan dipergunakan lagi
b.      Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan
c.       Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan
d.      Tidak sesuai lagi kebutuhannya dangan masa kinio
e.       Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya barang kimia)
f.       Barang yang berlebih jika disimpan lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi
g.      Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.

  
Dalam upaya menentukan dan menetapkan kebutuhan perbekalan dan perlengkapan kerja, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

1.      Faktor fungsional
Dalam penentuan kebutuhan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan keberadaan barang tersebut akan memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan dan akan mempengaruhi hasil kerja (output) baik berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas output sesuai dengan klasifikasi dan spesifikasinya.

2.      Faktor biaya dan manfaat
Dalam penentuan kebutuhan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan pengeluaran biaya tertentu, harus diperoleh manfaat yang sepadan dengan sejumlah biaya yang telah dikeluarkan. Sehingga produktivitas kerja meningkat.

3.      Faktor anggaran
Dalam suatu organisasi pemanfaatan anggaran dibagi menjadi beberapa mata anggaran (akun). Pelaksanaan pembelanjaan tidak boleh melebihi akun yang telah ditetapkan. Berdasarkan mata anggaran atau akun inilah kemudian disusun Rencana Implementasi Program (RIP)

4.      Faktor keamanan dan kewibawaan (Prestige)
Dalam penentuan kebutuhan hendaknya dipertimbangkan pejabat pemakai perbekalan tersebut untuk mendukung dan menjamin keamanan sesuatu yang berkaitan dengan jabatannya dan kewibawaan baik bagi pejabat yang bersangkutan maupun bagi lembaga, baik dilihat dari public internal maupun public ekstern organisasi. Hal ini berarti bahwa semua rencana pengeluaran senantiasa harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak melanggar peraturan undang-undang yang berlaku.

5.      Faktor standarisasi dan normalisasi
Dalam penentuan kebutuhan hendaknya dipertimbangkan adanya standarisasi dan normalisasi yang ditetapkan organisasi. Standarisasi merupakan pembakuan mengenai jenis, ukuran dan mutu suatu perlengkapan (perbekalan). Sementara normalisasi merupakan pembuatan ukuran-ukuran yang normal berdasar standar yang telah ditetapkan. Tujuan standarisasi dan normalisasi adalah :

a.       Memudahkan dalam penataan barang
b.      Memudahkan dalam penyimpanan sementara sebelum barang dipergunakan
c.       Memudahkan dalam menentukan siapa siapa yang akan mempergunakan barang tersebut
d.      Memudahkan dalam rangka inventarisasi
e.   Memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan